Thursday 23 June 2011

Anatomi Organ Reproduksi Perempuan: Eksterna




Apa yang dimaksud dengan organ reproduksi eksterna? Pembahasan selanjutnya menggunakan istilah genitalis eksterna. Organ reproduksi eksterna pada wanita sering disebut vulva, mencakup semua organ yang dapat terlihat dari luar (itulah mengapa disebut eksterna). Bentuk vulva pada masing masing wanita bervariasi, tapi pada dasarnya alat alat reproduksinya sama saja.



1. Mons Pubis/ Mons Veneris
a) Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak yang terletak dipermukaan anterior simpisis pubis.
b) Setelah pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut.
c) Seiring peningkatan usia, jumlah jaringan lemak ditubuh wanita akan berkurang dan rambut pubis akan menipis.

2. Labia Mayora
a) Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong dan menonjol yang berasal dari mons veneris dan berjalan kebawah dan ke belakang yang mengelilingi labia minora.
b) Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut, dan bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea.
c) Labia mayora kiri dan kanan bersatu di bagian belakang dan batas depan dari perinium disebut Commisura posterior/ frenulum.
d) Homolog dengan skrotum pada laki laki.

3. Labia Minora
a) Merupakan dua buah lipatan jaringan yang pipih dan berwarna kemerahan yang terlihat jika labia mayora dibuka.
b) Pertemuan lipatan labia minora kiri dan kanan di bagian atas disebut - preputium klitoris, dan di bagian bawah disebut frenulum klitoris.
c) Pada bagian inferior kedua lipatan labia minora memanjang mendekati - garis tengah dan menyatu dengan fuorchette.

4. Clitoris/ Klentit
a) Merupakan suatu tanggul berbentuk silinder dan erektil yang terletak di ujung superior vulva
b) Mengandung banyak saraf sensoris dan pembuluh pembuluh darah.
c) Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak membuat klitoris sangat sensitif terhadap suhu, sentuhan dan sensasi tekanan. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan keregangan seksual.
d) Ujung badan klitoris dinamai Glans dan lebih sensitif dari pada badannya
e) Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm dan bagian yang terlihat adalah sekitar 6x6 mm atau kurang pada saat tidak terangsang dan akan membesar jjika secara seksual terangsang
f) Klitoris analog dengan penis pada laki-laki

5. Vestibulum
a) Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh fourchet.
b) Vestibulum merupakan muara muara dari 6 buah lubang yaitu vagina, urethra, 2 muara kelenjar bartolini yang terdapat di samping dan agak ke belakang dari introitus vagina dan 2 muara kelenjar skene di samping dan agak ke dorsal urethra.

6. Kelenjar Bartholini dan Skene
a) Kelenjar yang penting didaerah vulva karena dapat mengeluarkan lendir.
b) Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.

7. Ostium Uretra
a) Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi sejati, namun dimasukkan ke dalam bagian ini karena letaknya menyatu dengan vulva.
b) Biasanya terletak sekitar 2,5 cm dibawah klitoris.

8. Ostium Vagina
Liang vagina sangat bervariasi bentuk dan ukurannya. Pada gadis, kebanyakan vagina tertutup sama sekali oleh labia minora dan jika dibuka, terlihat hampir seluruhnya tertutup oleh himen.

9. Hymen
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina. Biasanya himen
berlubang sebesar ujung jari berbentuk bulan sabit atau sirkular sehingga darah menstruasi dapat keluar. Namun kadang kala ada banyak lubang kecil (kribriformis), bercelah (septata), atau berumbai tidak beraturan (fimbriata). Pada tipe himen fimbriata, pada gadis sulit membedakannya dengan himen yang sudah mengalami penetrasi saat koitus.

10. Perineum
Adalah daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus.

Referensi:
1. Bagian Obstetri dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Obstetri Fisiologi. Eleman. Bandung. 1983. hal 47-49
2. Bobak. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2005. hal 29-31
3. Cunningham, F Gary. Obsterti William Edisi 21. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2006. hal 34-41
4. Manuaba, Ida Bagus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1998. hal 78-80.


Credit picture: http://www.merckmanuals.com/home/sec22/ch241/ch241b.html

No comments:

Post a Comment

Hai, silakan berekspresi di kolom komentar ini!