Tuesday 28 June 2011

Ovulasi :Pengertian dan Maknanya



Ovulasi adalah lepasnya sel telur dari ovarium. Rentang waktu (1-2 hari) disekitar ovulasi adalah masa subur. Berhubungan intim diluar masa subur tidak mungkin menghasilkan kehamilan. Ovulasi selalu terjadi pada 14 hari SEBELUM berikutnya. Untuk mengetahui kapan pastinya ovulasi dibutuhkan siklus haid yang jelas. Siklus haid adalah rentang waktu/jumlah hari dari hari pertama haid ke hari pertama haid berikutnya. Siklus haid bisa bervariasi pada wanita bahkan dari bulan ke bulan. Pada siklus haid yang tidak beraturan ada rumus yang dapat digunakan. Teknik menggunakan perhitungan kalender.


Ovulasi sering terjadi sekitar 14 haridari siklus haid, meskipun waktu yang tepat dapat bervariasi pada wanita atau bahkan dari bulan ke bulan.

Gejala dan tanda ovulasi

Gejala dan tanda ovulasi kadang tidak jelas. Tepat sebelum ovulasi Anda akan mendapatkan lendir serviks yang lebih banyak, jernih, encer dan mudah diregang. Lendir mirip dengan zat putih telur. Segera setelah ovulasi lendir servik segera mengental, keruh dan lengket.

Suhu basal badan (SBB) Anda akan sedikit meningkat saat ovulasi. Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur suhu tubuh pagi hari sebelum melakukan kegiatan apapun dan tidak dilakukan dalam keadaan sakit. Pengukuran dilakukan sejak awal haid hingga haid berikutnya. Anda dapat menggunakan termometer air raksa atau yang digital. Pengukuran dilakukan di bawah lidah. Sediakan grafik yang dapat di plot pola suhu yang diukur.

Pada beberapa wanita, ovulasi dapat menimbulkan rasa nyeri ringan/kram pada perut bawah. Penyebabnya adalah perdarahan yang timbul dari folikel telur yang pecah saat mengeluarkan sel telur. Pada keadaan ekstrim perdarahan dapat sangat banyak yang membutuhkan operasi darurat.

Selain itu saat ini tersedia kit yang dapat mendeteksi adanya ovulasi (ovutest) menggunakan air seni. Kit tersebut mirip dengan kit untuk mendeteksi kehamilan hanya berbeda jenis hormon yang dideteksi. Ovutest mendeteksi adanya peningkatan hormon LH (Leutinizing Hormone).

Untuk memaksimalkan peluang untuk hamil lakukan hubungan intim beberapa kali dalam masa subur sehingga pooling sperma pada forniks posterior vagina menjadi lebih banyak.

Ovulasi dapat ditentukan dengan berbagai cara seperti test lendir serviks, penghitungan tanggal dan bisa juga dengan menggunakan metode suhu basal. Pemeriksaan dengan suhu basal ini dapat dilakukan dengan mengukur suhu tubuh aksila setiap bangun tidur sebelum melakukan aktivitas sedikitpun.

Setiap bangun tidur suhu tubuh kita akn naik tetpai pada masa ovulasi suhu tubuh kiita akan lebih tinggi dari biasanya… kecuali jika anda sakit. Metode ini sangat baik digunakan untuk anda yang tidak ingin menggunakan KB dengan alat / metode apapun. Selain menggunakan metode suhu basal maka masih ada beberapa cara lagi untuk menentukan masa subur diantaranta adalah:

Sistem Kalender
Menentukan masa subur dengan menggunakan system kalender ada dua cara yaitu :

Bagi yang siklus haidnya teratur, masa subur berlangsung 14 +/- 1 hari haid berikutnya. Artinya masa subur berlangsung pada hari ke 13 sampai hari ke 15 sebelum tanggal haid yang akan datang.

Bagi yang siklus haidnya tidak teratur maka pertama tama harus dicatat panjang siklus haid sekurang kurangnya selama 6 siklus. Dari jumlah hari pada siklus terpanjang, dikurangi dengan 11 akan diperoleh hari subur terakhir dalam siklus haid tersebut. Sedangkan dari jumlah hari pada siklus terpendek dikurangi 8, diperoleh hari subur pertama dalam siklus haid tersebut. Misal : siklus terpanjang = 31, sedangkan siklus terpendek = 26, maka masa subur dapat dihitung, 31 – 11 = 20, dan 26 – 8 = 18, jadi masa subur berlangsung pada hari ke 18 sampai hari ke 20.

Metoda Lendir Serviks
Dalam metoda ini dinilai sifat dari lendir atau cairan yang dihasilkan oleh leher rahim atau serviks. Saat ovulasi atau masa subur, lendir serviks akan bertambah jumlahnya dengan warna yang jernih dan elastis. Saat ini wanita akan merasakan basah saluran kelaminya. Untuk memeriksa elastisitas cairan serviks bisa dilakukan dengan cara memasukan jari telunjuk ke vagina sampai menyentuh serviks, lalu setelah jari terisi cairan serviks itu dikeluarkan dari vagina, dengan bantuan ibu jari, cairan itu ditarik sedemikian rupa (pelan pelan) sampai putus. Bila terputus kurang dari 10 cm maka si wanita bukan dalam masa subur, bila sampai kira kira 10 cm maka si wanita sedang dalam masa subur.

Referensi:
1. http://elfadacute.wordpress.com/2009/05/12/menentukan-masa-ovulasi/
2. http://biologimuda.blogspot.com/2011/04/spermatogenesis.html
3. http://infobidannia.wordpress.com/2011/06/03/mendeteksi-adanya-ovulasi/
Credit picture: http://biologimuda.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Hai, silakan berekspresi di kolom komentar ini!