Saturday 12 November 2011

Pemeriksaan Kesehatan Pranikah


Saat tanggal pernikahan ditentukan, pada umumnya para pasangan yang mau menikah beserta keluarganya sibuk dengan tetek bengek persiapan teknis pernikahan seperti gedung, format acara, baju pengantin, katering, dll. Sedikit sekali pasangan yang memasukkan cek kesehatan ke dalam daftar persiapan pernikahannya. Dalam tulisan kali ini, akan dipaparkan kenapa sih Pre- Marital Check-up atau Screening yang sering disebut juga Pre-Conception Screening sangat penting.

Sebagian besar masyarakat umumnya tidak sepenuhnya mengetahui status kesehatannya secara detil, apalagi bagi yang tidak melaksanakan general check-up rutin tahunan. Seseorang yang terlihat sehat bisa saja sebenarnya adalah silent carrier/pembawa dari beberapa penyakit infeksi & hereditas dan saat hamil dapat mempengaruhi janin atau bayi yang dilahirkannya nanti. Pre-Marital Screening terdiri atas beberapa kelompok tes untuk pasangan yang akan menikah. Tes-tes ini dirancang untuk mengidentifikasi adakah masalah kesehatan saat ini / yang akan muncul di kemudian hari saat pasangan mengandung/memiliki anak.


Beberapa negara sudah mulai memasukkan Pre-Marital Screening sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan izin untuk menikah (by law / secara hukum).  Salah satu contohnya adalah Kementrian Kesehatan Saudi Arabia yang sejak tahun 2004 mewajibkan Pre-Marital Screening ini untuk menurunkan angka terjadinya kelainan genetis generasi selanjutnya. Programnya dinamakan Pre-Marital Medical Test. Pada tahun 2008 program ini diperbaharui dengan dimasukannya Screening Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV sebagai syarat wajib pasangan yang akan menikah dan program ini dinamakan Program of Healthy Marriage. Negara lain yang mengimplementasikan Pre-Marital Screening ini adalah China, selain itu diadakan pula program konseling / pembekalan di bidang kesehatan kepada pasangan yang akan menikah.

Pemeriksaan Fisik dan Fisiologi Darah dan Faal Tubuh
  1. Biasanya pemeriksaan pra nikah meliputi pemeriksaan darah rutin dan analisa hemoglobin untuk mengetahui adanya adanya kelainan atau penyakit darah. Sebagai contoh, pemeriksaan Gambaran Darah tepi dilakukan untuk mengetahui kelainan penyakit darah, seperti thalasemia trait.
  2. Pemeriksaan darah perifer lengkap (DPL) meliputi pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, lekosit, trombosit, pemeriksaan morfologi eritrosit, laju endap darah (LED), dan hitung jenis. Pemeriksaan ini harus dilakukan calon mempelai pria dan wanita. Data darah perifer lengkap (DPL) ini penting, karena Hb yang rendah perlu dievaluasi karena dari situ bisa telusuri apakah ini karena Thalassemia atau bukan. Walaupun jarang, penyakit ini dapat diturunkan kepada anak-anak kelak yang dilahirkan dari pasangan tersebut. Selain itu, hemoglobin yang rendah pada calon ibu akan berdampak buruk, baik bagi kesehatan ibu atau janin jika terjadi kehamilan nantinya. Mengingat faktor keturunannya yang dominan, beberapa laboratorium menambah paket screening untuk pemeriksaan penyakit Thalasemia. Pemeriksaan golongan darah dan pemeriksaan rhesus juga penting untuk memprediksi kemungkinan golongan darah serta rhesus anak dari hasil perkawinan tersebut.
  3. Laju Endap Darah (LED), untuk mengetahui proses inflamasi (peradangan).
  4. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus faktor, untuk mengetahui kemungkinan golongan darah calon bayi. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus juga akan berguna bagi calon janin.
  5. Pemeriksaan darah perifer lengkap (DPL) meliputi pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, lekosit, trombosit, pemeriksaan morfologi eritrosit, laju endap darah (LED), dan hitung jenis. Pemeriksaan ini harus dilakukan calon mempelai pria dan wanita. Data darah perifer lengkap (DPL) ini penting, karena Hb yang rendah perlu dievaluasi karena dari situ bisa telusuri apakah ini karena Thalassemia atau bukan. Walaupun jarang, penyakit ini dapat diturunkan kepada anak-anak kelak yang dilahirkan dari pasangan tersebut. Selain itu, hemoglobin yang rendah pada calon ibu akan berdampak buruk, baik bagi kesehatan ibu atau janin jika terjadi kehamilan nantinya. Mengingat faktor keturunannya yang dominan, beberapa laboratorium menambah paket screening untuk pemeriksaan penyakit Thalasemia. Pemeriksaan golongan darah dan pemeriksaan rhesus juga penting untuk memprediksi kemungkinan golongan darah serta rhesus anak dari hasil perkawinan tersebut.
  6. Pemeriksaan urin lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan penyakit lain yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih.
  7. Pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan diabetes mellitus.
  8. Pemeriksaan HBsAg untuk mengetahui kemungkinan peradangan hati (Hepatitis B).
  9. Pemeriksaan virus hepatitis B dengan pemeriksaan HbSAg dan virus hepatitis C dengan pemeriksaan anti HCV. Ibu penderita HbSAg+, selain berpotensi menularkan hepatitis kepada suaminya juga bisa menularkan kepada anaknya. Sirosis merupakan risiko seseorang untuk susah mendapatkan anak. Oleh karena pemeriksaan skrining HbSAg pranikah menjadi penting apalagi pada seseorang dengan riwayat sakit kuning sebelumnya atau dengan keluarga sakit kuning bahkan sudah diketahui menderita hepatitis kronis.
  10. Pemeriksaan VDLR/RPR untuk mengetahui adanya kemungkinan penyakit sifilis.
  11. Pemeriksaan TORCH untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma, virus Rubella, virus Cytomegalo (CMV), dan virus Herpes yang bila menyerang pada perempuan di masa kehamilan pada janin (cacat janin), dan kelainan prematur. Pemeriksaan TORCH (antigen G dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus) yang khusus untuk wanita. Identifikasi penyakit ini penting agar setelah pernikahan cepat mendapatkan keturunan.
  12. Pemeriksaan virus HIV dan Hepatitis C bagi para pengguna narkoba khususnya jarum suntik. Khusus untuk pemeriksaan HIV perlu bekonsultasi dulu dengan dokter. Riwayat kontak seksual sebelum menikah apalagi dengan pekerja seks atau dengan pasangan dengan riwayat pengguna jarum suntik  sudah merupakan indikasi dilakukan pemeriksaan HIV untuk mengetahui status HIV.
  13. Alergi. Salah satu yang sering terlewatkan adalah alergi.  Alergi adalah sistem kekebalan tubuh yang bereaksi di luar normal terhadap beberapa substansi (alergen) yang tidak berbahaya bagi sebagian besar manusia. Kecenderungan seseorang memiliki alergi adalah karena faktor keturunan walaupun tidak selalu orang tua yang memiliki bakat alergi akan menurunkannya kepada anak-anaknya. Cukup penting untuk membuat daftar hal-hal yang memicu alergi dari kedua pasangan terutama bila pasangan ada yang pernah mengalami reaksi anafilaksis yang dapat menyebabkan kematian.
  14. Vaksinasi Dewasa.  Vaksin yang berkaitan langsung dengan kehamilan adalah Vaksin Hepatitis B, Tetanus, MMR (Measles, Mumps, Rubella), Varisela (cacar air), Influenza, serta Vaksin-vaksin dewasa lainnya sesuai Jadwal Imunisasi Dewasa yang dikeluarkan oleh Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI

Pemeriksaan yang berhubungan dengan organ reproduksi dan kesuburan
1. Untuk wanita
Meliputi pemeriksaan USG agar diketahui kondisi rahim, saluran telur, indung telur. Pemeriksaan lebih lanjut seperti HSG (Hysterosalpingogram) untuk mengetahui kondisi tuba falopii dan adakah sumbatan akibat kista, polip endometrium, tumor fibroid, dll. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk wanita yang siklus haidnya tidak teratur atau sebaliknya berlebihan. Hormon yang diperiksa misalnya hormon FSH (Follicle stimulating hormone), LH (Lutenizing hormone) dan Estradiol (hormone estrogen).
2. Untuk pria
Selain dilakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan penis, skrotum, prostat juga dilakukan pemeriksaan hormon FSH yang berperan dalam proses pembentukan sperma serta kadar hormon testosteron. Dapat dilakukan juga analisis semen dan sperma.
Sebagai penutup , Pre-marital screening saja kurang lengkap tanpa dikombinasikan dengan bimbingan/konseling kesehatan serta sikap pro aktif dari pasangan yang akan menikah untuk mencari informasi mengenai kesehatan. Selain itu pasangan yang akan menikah diharapkan menjadi konsumen kesehatan cerdas yang menjadi mitra sejajar tenaga kesehatan. Semoga di masa mendatang Pre-Marital Screening ini menjadi program pemerintah dengan biaya yang terjangkau bahkan gratis.

Referensi: 
http://pranikah.org/pranikah/cek-kesehatan-sebelum-menikah/
http://thebridedept.com/inilah-pentingnya-melakukan-check-up-pra-nikah/
http://www.ekahospital.com/the-importance-of-pre-marital-medical-check-up/

Saturday 5 November 2011

Perubahan Selama Kehamilan (Bulan 8)

Hamil 8 Bulan: Persiapkan Diri Untuk Persalinan
 
Ini adalah masa Anda harus menentukan akan bersalin di mana, dengan metode apa, dan bersiap jika harus menjalani operasi. Tidak hanya menyiapkan perlengkapan bayi, pada masa hamil 8 bulan ini Anda juga perlu bersiap melatih pernapasan dan melakukan persiapan menyusui.

Jika Anda ingin melahirkan secara normal, ini adalah saat yang paling tepat untuk mempersiapkannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti senam hamil yang banyak disediakan tiap minggu di rumah-rumah sakit ibu dan anak. Dalam senam hamil, pernapasan yang menjadi faktor keberhasilan persalinan normal juga akan dilatih. Senam ini dapat dimulai saat hamil 7 bulan.

Bagaimana Pertumbuhan Janin?
Di awal masa hamil 8 bulan ini bayi Anda memiliki berat kurang lebih 2 kg dengan panjang kira-kira 44 cm. Jika ini adalah kehamilan pertama Anda, pada usia kehamilan ini bisa jadi bayi telah turun dan menekan leher rahim.

Hamil minggu 33

  • Kepalanya telah berada di bawah dalam posisi siap lahir. Namun dia dapat saja berubah posisi pada minggu-minggu terakhir menjelang persalinan.
  • Tempurung kepalanya masih belum begitu kuat dan belum terbentuk sempurna. Kondisi ini memang diperlukan agar dia dapat melewati leher rahim dan lubang vagina dengan mudah.
  • Kulit bayi yang tadinya merah mulai terlihat cerah dan tidak lagi keriput seiring bertambahnya lemak di bawah permukaan kulit.
  • Pada usia kehamilan 33 minggu ini, otak dan sistem sarafnya telah berkembang sempurna.

Hamil minggu 34

  • Bobot bayi Anda kini lebih dari 2,2 kg dengan panjang 45 cm.
  • Pertambahan lemak di bawah kulit dibutuhkan untuk menjaga suhu.
  • Kecuali tempurung kepala, tulang-tulang pada rangka tubuhnya makin keras.
  • Tubuhnya yang makin panjang membuatnya berada pada posisi meringkuk di dalam rahim dengan lutut ditekuk dan merapat ke dada. Meski demikian, tetap terdapat ruang yang membuat dia dapat bergerak leluasa sehingga Anda masih dapat merasakan pergerakannya.

Hamil minggu 35

  • Kira-kira berat bayi Anda kini menjadi 2,4 kg dengan panjang sekitar 46 cm.
  • Tulang dan badannya makin besar dan sempurna. Kadang Anda dapat melihat siku atau kakinya yang menonjol pada permukaan perut Anda.
  • Di usia ini kuku kaki dan tangannya mulai tumbuh.
  • Sepasang ginjalnya telah sempurna.
  • Organ hatinya telah dapat mengeluarkan materi buangan.

Hamil minggu ke 36

  • Bayi Anda masih bertambah berat, kurang lebih 28 gram per hari. Pada minggu ini beratnya sekitar 2.7 kg dan panjang 47 cm.
  • Jantungnya telah sempurna dan siap menarik napas pertamanya begitu lahir ke dunia.
  • Mulut dan saluran pencernaannya telah siap untuk menyusu dan mencerna ASI.
  • Apa Saja Perubahan yang Terjadi pada Tubuh Ibu?
  • Berat badan Anda sendiri saat ini kurang lebih bertambah 11-13,5 kg. Anda mungkin merasa sesak napas serta mengalami gangguan pencernaan karena rahim berada tepat di bawah tulang rusuk.


Perut yang makin besar mungkin membuat Anda agak kesulitan berjalan, sering sakit punggung, dan merasa cepat lelah. Anda mungkin sering merasakan kaki dan pergelangan kaki yang membengkak di sore hari. Hal ini umumnya diakibatkan edema atau penumpukan cairan.

Anda juga akan lebih sering ingin buang air kecil karena rahim yang menekan kandung kemih. Namun sebaiknya jangan kurangi konsumsi air mineral agar tidak terjadi dehidrasi. Yang perlu dikurangi hanya minuman yang justru memicu dehidrasi, seperti kopi dan teh.

Apa Saja yang Perlu Diperiksakan?
Pada usia kehamilan ini, beberapa risiko mulai dari ringan hingga yang membahayakan nyawa dapat terjadi, seperti berikut ini.


  • Banyak wanita pada masa ini sering merasakan kesemutan dan kebas pada area panggul. Sebagian mungkin juga merasakan nyeri pada bagian ini saat berjalan karena sendi panggul melonggar sebagai persiapan proses persalinan. Jika dirasa sangat mengganggu, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
  • Pendarahan dari vagina. Pendarahan dapat menjadi pertanda kondisi serius pada kehamilan.
  • Tekanan darah tinggi. Periksakan tekanan darah Anda tiap kali ke dokter.
  • Preeklamsia, ditandai dengan tingginya kadar protein dalam urine, serta bengkak pada tangan atau wajah.
  • Gatal-gatal parah yang dapat menjadi gejala gangguan pada organ hati.
  • Jika Anda merasakan kontraksi palsu (Braxton Hicks contractions) yang makin sering datang dan terasa menyakitkan, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter kandungan.
  • Sekitar 10 persen wanita mengalami pecah ketuban sebelum waktunya. Kondisi tersebut ditandai dengan air yang mengalir dari sela-sela paha. Kondisi ini paling sering terjadi di tempat tidur. Terdapat kemungkinan Anda bingung membedakan urine dengan cairan ketuban. Namun jika situasi semacam ini terjadi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pecahnya kantong ketuban tanpa penanganan tepat dapat mengakibatkan infeksi yang berisiko membahayakan janin.
  • Persalinan yang terjadi sebelum kehamilan 37 minggu dikategorikan sebagai kelahiran prematur dan mungkin membutuhkan perawatan khusus lebih lanjut.  Namun Anda dapat tenang karena sekitar 99 persen bayi yang lahir 34 hingga 36 minggu ternyata dapat hidup normal dan tidak mengalami masalah kesehatan serius. Sistem saraf pusatnya memang belum matang sepenuhnya, tapi jantung bayi sudah dapat berfungsi.

Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
Masa ini dapat disebut sebagai masa terakhir Anda memiliki waktu untuk mempersiapkan diri menjelang masa persalinan. Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi panduan.

  • Anda dapat mempertimbangkan untuk memilih rumah sakit bersalin yang  memungkinkan Anda dan bayi untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dan menempatkan bayi sekamar dengan Anda. IMD diperlukan agar bayi mendapatkan manfaat kolostrum atau ASI pertama, sementara satu kamar dengan bayi memudahkan Anda untuk memberikan ASI kapan saja dibutuhkan.
  • Pada masa ini Anda sebaiknya sudah menjalani masa latihan pengenalan metode menyusui yang dapat diikuti di rumah sakit ibu dan anak, klinik laktasi, atau yayasan yang menangani kegiatan tersebut, seperti Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).
  • Jika Anda belum juga mengajak bayi Anda bicara, inilah saat yang tepat karena di masa ini pendengarannya telah sempurna.

Pada usia kehamilan 36 minggu, sebaiknya Anda sudah menyiapkan satu tas berisi perlengkapan yang perlu dibawa ke rumah sakit saat kontraksi sudah mulai terasa. Berikut ini beberapa barang yang sebaiknya tersedia dalam tas Anda:

  • Kartu asuransi kesehatan.
  • Breast pads atau bantalan untuk menyerap ASI yang mulai menetes.
  • Baju ganti.
  • Keperluan mandi, termasuk pembalut khusus pasca melahirkan.
  • Keperluan bayi: pakaian, selimut, popok.
  • Perlengkapan menyusui, seperti pompa ASI dan botol ASI perah. Keduanya bisa jadi dibutuhkan jika bayi mengalami kondisi yang tidak memungkinkan untuk berada sekamar dengan Anda, misalnya jika dia mengalami sakit kuning, sehingga perlu dirawat dalam inkubator.
  • Tempatkan juga nomor-nomor telepon yang dapat Anda atau orang lain hubungi jika terdapat kondisi darurat.

Jika sebelumnya telah memiliki anak, Anda perlu merencanakan penjagaannya selama Anda berada di rumah sakit dan pada masa awal pasca persalinan.
Tidak ada wanita yang ingin menjalani episiotomi atau sayatan di antara jalan lahir bayi dan anus untuk memudahkan bayi keluar. Meski prosedur ini terkadang memang perlu dilakukan, namun ada cara untuk mencegahnya, yaitu:

  • Senam kegel untuk memperkuat otot bawah panggul.
  • Nutrisi yang cukup untuk membuat kulit dapat merenggang lebih baik.
  • Kompres hangat menjelang waktu persalinan.
  • Pijat perineum atau bagian antara jalan lahir dengan anus. Pijatan dapat dilakukan oleh pasangan Anda.

Apakah aman untuk berhubungan seksual di usia kehamilan ini? Jika dokter menyatakan bahwa tidak ada masalah serius pada kehamilan Anda, maka berhubungan seksual di masa ini dikategorikan relatif aman.

Jika belum pernah didiskusikan, masa ini adalah waktu yang tepat untuk merencanakan langkah jika harus menjalani operasi caesar, serta metode kontrasepsi pasca persalinan.

Saat hamil 9 bulan nanti, kadar cairan ketuban telah berkurang dan diserap kembali oleh tubuh ibu, sehingga memungkinkan ruang tambahan untuk bayi bergerak. Setelah mempersiapkan banyak hal di bulan ini, pada bulan depan Anda perlu siaga karena bayi dapat lahir kapan saja.

Referensi: http://www.alodokter.com/hami-8-bulan-persiapkan-diri-untuk-persalinan