Sunday 24 July 2011

Endometriosis

tanyadokteranda.com
DEFINISI
Endometriosis adalah kelainan pada sistem reproduksi wanita. Endometriosis adalah penyakit di mana jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Padahal, dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan pada lapisan rahim. Bila seorang wanita tidak hamil, lapisan endometrium tumbuh dan kemudian meluruh setiap bulannya, hal ini disebut menstruasi.

Biasanya, endometriosis berkembang di dalam tubafalopi, ovarium atau rongga panggul. Ketika jaringan endometrial ini berkembang di tempat yang tidak semestinya, jaringan ibi berkembang seperti halnya siklus menstruasi: menebal, meluruh dan berdarah. Oleh sebab jaringan endometrial ini tidak memiliki jalan untuk keluar dari tubuh, maka akan terjebak dan menimbulkan peradangan dan pembengkakan pada jaringan di sekitarnya.



Darah yang terjebak ini dapat memicu terbentuknya kista, jaringan parut dan adhesions — jaringan abnormal yang membalut organ menjadi menyatu. Proses ini dapat menimbulkan rasa sakit pada panggul, terutama saat siklus. Endometriosis juga menyebabkan masalah pada kesuburan.

Klasifikasi Endometriosis
Menurut topografinya endometriosis dapat digolongkan, yaitu sebagai berikut:

  1. Endometriosis Interna, yaitu endometriosis di dalam miometrium, lazim disebut Adenomiosis.
  2. Endometriosis Eksterna, yaitu endometriosis di luar uterus, lazim disebut ”true endometriosis”

Menurut letaknya endometriosis dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu :

  1. Endometriosis genetalia interna, yaitu endometriosis yang letaknya di dalam uterus.
  2. Endometriosis eksterna, yaitu endometriosis yang letaknya di dinding belakang uterus, di bagian luar tuba dan di ovarium.
  3. Endometriosis genetalia eksterna, yaitu endometriosis yang letaknya di pelvio peritonium dan di kavum douglas, rekto sigmoid, kandung kencing.


Penyebab
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:

  • Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur). Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
  • Teori sistem kekebalan. Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
  • Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.

Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.
Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim.
Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada
  1. Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
  2. Wanita yang siklus menstruasinya 27 hari atau kurang
  3. Wanita yang mengalami menarke (menstruasi pertama) terjadi lebih awal
  4. Wanita yang biasa mengalami menstruasi selama 7 hari atau lebih
  5. Wanita yang mengalami orgasme ketika menstruasi
Tanda-Tanda dan Gejala

  • Nyeri perut bagian bawah dan di daerah panggul progresif.
  • Disminorea (nyeri hebat di perut bagian bawah saat haid yang menganggu aktifitas).
  • Dispareunea (nyeri ketika melakukan hubungan seksual), disebabkan karena adanya endometriosis di kavum douglas.
  • Nyeri ketika buang air besar atau kecil (disuria), khususnya pada saat menstruasi. Disebabkan karena adanya endometriosis pada dinding rektosigmoid.
  • Poli dan hipermenorea (siklus lebih pendek dari normal < 21 hari, darah lebih banyak atau lama dari normal lebih dari 7 hari).
  • Infertilitas (kemandulan), apabila mobilitas tuba terganggu karena fibriosis dan karena perlekatan jaringan disekitarnya.
  • Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spoting sebelum menstruasi).
  • Haid yang banyak (menorragia)


Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium.
Pemeriksaan lain

  • Laparoskopi
  • Biopsi endometrium
  • USG rahim
  • Barium enema
  • CT scan atau MRI perut.


Antisipasi
Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya penyakit. Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis, tetapi setelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan gonadotropin.

Referensi:
http://health.kompas.com/direktori/yourbody/79/Endometriosis#detail
http://www.lusa.web.id/endometriosis/
http://id.wikipedia.org/wiki/Endometriosis

No comments:

Post a Comment

Hai, silakan berekspresi di kolom komentar ini!