Monday 4 July 2011

Menstruasi: Kelainan (part 5 of 5) - Amenorrhea

tcmdiscovery.com
Pada amenorrhea primer, menstruasi sama sekali tidak terjadi. Padahal normalnya seorang remaja putri mengalami menstruasi yang pertama kali (menarche) pada usia 9-18 tahun. Seorang remaja putri akan divonis mengalami amenonhea primer jika pada usia lebih dari 16 tahun masih belum juga mengalami menstruasi.

Adapun amenorrhea sekunder terjadi pada wanita yang sebelumnya pernah mengalami menstruasi, tetapi kemudian siklus tersebut berhenti tanpa alasan yang diketahuinya.

Darah menstruasi mengandung darah vena, arteri dan lapisan fungsional dinding rahim, sel telur yang tidak terbuahi, serta beberapa sekret yang dihasilkan saluran genitalia.
Siklus menstruasi wanita normal adalah 28 hari, tepatnya antara 21-35 hari.
Amenorrhea lebih sering disebabkan ketidakseimbangan hormonal. Oleh karena itu, harus dibedakan dari kehamilan maupun cryptomenorrhea.

Cryptomenorrhea merupakan keadaan di mana menstruasi terjadi tetapi darah menstruasi tersebut tidak mengalir keluar. Salah satu penyebabnya adalah selaput dara yang tidak berlubang sehingga darah menstruasi menumpuk.

Siklus
Wanita yang menyusui secara eksklusif berpeluang untuk tidak mendapat menstruasi. Namun, ini adalah hal yang normal sebab selama menyusui peninggian hormon prolaktin yang diperlukan untuk produksi ASI juga turut menghentikan siklus menstruasi.

Tanda-Tanda
Siklus menstruasi terhenti baik secara langsung maupun bertahap.

Penyebab
  • Penurunan berat badan secara drastis (akibat kemiskinan, diet yang salah, anoreksia nervosa, bulimia nervosa, aktivitas fisik yang sangat berat dan penyebab lainnya).
  • Obesitas yang ekstrem.
  • Penyakit kronis yang diderita dalam jangka waktu yang lama.
  • Abnormalitas organ genital wanita (tidak adanya uterus, vagina, septum vagina, stenosis servikal, dan selaput dara yang terlalu tebal).
  • Tubuh mengalami kelainan seperti hipoglikemia (kadar gula darah secara abnormal rendah), hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif), hipertiroidisme (kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan), cystic fibrosis (penyakit yang diturunkan atau diwariskan dari kelenjar-kelenjar lendir dan keringat), atau cushing’s disease (kadar kortikosteroid berlebihan).
  • Wanita yang pernah mengalami kelainan penyakit polikistik ovarium mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit Amenorrhea.
  • Adanya penyakit akibat kelainan kromosom seperti Sindrom Turner atau Sindrom Sawyer.
  • Kadar hormone prolaktin di dalam tubuh cukup tinggi (hiperprolaktinemia).
  • Kehamilan.
  • Stres.
  • Ketidakseimbangan mekanisme sistem hormon reproduksi wanita.
Faktor Resiko
  1. Kuretase saat keguguran yang tidak bersih bisa menjadi faktor risiko terjadinya amenorrhea
  2. Wanita-wanita yang menjalani rutinitas latihan fisik (atlet, penari balet) karena ketidakseimbangan hormonal di tubuh mereka
  3. Gadis yang melakukan diet ketat berpantang makan dan olah raga secara berlebihan juga rawan amenorrhea
Pencegahan
  • Jika amenorrhea terjadi karena penyakit bawaan seperti Sindrom Turner dan Sindrom Sawyer atau karena abnormalitas organ genital, maka penyakit ini tidak dapat dicegah.
  • Menjaga keseimbangan berat badan agar tidak terlalu gemuk (obesitas) atau terlalu kurus.
  • Melakukan pola hidup yang sehat baik dengan cara mengonsumsi makanan yang sehat, melakukan olahraga secara teratur, dan hidup dengan bahagia.
  • Jauhi penyebab stres.



Referensi:

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Menstruasi
  2. http://masalahkesehatanwanita.blogspot.com/2010/02/amenorrhea.html
  3. http://www.pantaibethanycare.com/amenorrhea.html

No comments:

Post a Comment

Hai, silakan berekspresi di kolom komentar ini!