Saturday, 25 June 2011

Menstruasi: Gejala dan Tanda



Pengalaman kaum perempuan tak selalu sama dalam menghadapi menstruasi. Ada yang harus istirahat di rumah karena kesakitan, ada pula yang tidak mengalami apa-apa. Pada sebagian orang menjelang datangnya menstruasi, emosi dan keadaan fisik dapat mengalami perubahan tak seperti biasanya. Berat badan naik beberapa pon, perut terasa kembung, payudara terasa lebih kencang dan kaki terasa pegal-pegal. Keinginan makan juga bertambah banyak. Gejala-gejala fisik seperti ini sudah menjadi hal yang biasa terjadi hampir semenjak menarche (menstruasi yang pertama kali).


Gejala-gejala psikis atau fisik tersebut dapat dijelaskan sebagai pre-menstrual syndrome (PMS). Menurut salah seorang ahli, PMS merupakan sejumlah kumpulan gejala perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari kedua sampai hari keempat belas sebelum menstruasi dan akan mereda hamper segera ketika mentruasi berawal.

Perubahan suasana hati merupakan gejala yang paling dirasakan oleh banyak perempuan, mereka menjadi tidak sabar dan sering marah, baik dalam bentuk kemarahan irasional tanpa kekerasan ataupun dengan kekerasan fisik. Perasaan lain yang timbul bersamaan dengan kemarahan adalah ketegangan yang hebat.

Gejala depresi yang dialami merupakan salah satu gejala mental atau psikis yang dialami oleh orang yang tengah mengalami PMS. Menurut Shreeve (1989) tingkat depresi yang terjadi pada seorang wanita yang mengalami PMS bervariasi dari kemurungan setiap bulan sampai ke kekacauan batin yang serius dan mengarah pada bunuh diri. Salah satu ciri depresi pra-menstruasi adalah kecepatan dalam perubahan suasana hati (mood), sehingga wanita yang biasanya stabil dan merasa bahagia bisa mengalami perubahan batin pada awal mulai syndrom. Aspek-aspek depresi yang lainnya ialah perasaan tak berguna, tak ada gairah seks dan kurang percaya diri. Gejala-gejala depresi tersebut akan terjadi secara teratur selama masa pramenstruasi dan hilang dengan sendirinya setelah menstruasi tiba.

Secara biokimia, dapat dijelaskan bahwa meningkatnya kadar estrogen dalam darah ketika menjelang menstruasi, menjadi penyebab gejala. Kadar estrogen yang meningkat akan mengganggu proses kimia tubuh termasuk vitamin B6 (Piridoksin) yang dikenal sebagai vitamin anti depresi karena berfungsi mengontrol produksi serotonin. Serotonin penting sekali bagi otak dan syaraf, dan kurangnya persediaan zat ini dalam jumlah yang cukup dapat mengakibatkan depresi.

Selain itu, beberapa gejala lain yang mungkin dirasakan adalah perut terasa mulas, mual dan panas, terasa nyeri saat buang air kecil, tubuh tidak fit, demam, pusing, keputihan, radang pada vagina, gatal-gatal pada kulit dan bau badan tak sedap.

Referensi:
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Menstruasi
2. http://enjangwahyuningrum.wordpress.com
3. http://nicewarung.blogspot.com

Credit picture: archive.kaskus.us

No comments:

Post a Comment

Hai, silakan berekspresi di kolom komentar ini!